Polda Kalbar Sudah Saatnya Naik Tingkat
23-09-2014 /
KOMISI III
"Kita sudah usulkan Polda Kalbar ditingkatkan jadi tipe A, pertimbangannya dari sisi luas, jangkauan, geografis dan beban pekerjaan. Dengan kebijakan itu implikasinya personil dan perlengkapan bisa ditingkatkan. Apalagi pangdam disini sudah bintang dua, saya rasa perlu kesetaraan apabila ada kerja sama TNI Polri," kata Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi III Aziz Syamsudin usai rapat di Kantor Polda Kalbar, Pontianak, Senin (22/9/14).
Ia menambahkan penyesuaian tersebut perlu persetujuan dari pemerintah diantaranya Menpan RB. Langkah lainnya adalah perombakan struktur Polri dan peningkatan anggaran yang menurutnya tentu akan didukung DPR.
Anggota Tim Kunjungan Buchori Yusuf menyoroti permasalahan kawasan perbatasan dengan Malaysia yang sebagian masih belum mendapat penjagaan yang layak. Baginya sebagai beranda depan wilayah Indonesia, pos penjagaan, Kantor Polsek harus representatif.
"Pembangunan perbatasan itu perlu pos dan batas yang jelas. Saya prihatin tadi mendengar laporan Kapolda kalau ada petugas penjaga perbatasan terpaksa numpang di warung orang," tekan wakil rakyat dari Fraksi PKS ini.
Pada bagian lain ia memberikan apresiasi kepada Kapolda Kalbar yang telah menerapkan kebijakan baru, uji kepatutan dan kelayakan bagi setian Calon Kapolres dan wakilnya. Transparansi penetapan pejabat ini menurutnya perlu ditiru oleh Kapolda lain termasuk Mabes Polri dalam menetapkan pejabat. Baginya langkah ini dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri.
Sementara itu Kapolda Brigjen Pol. Arief Sulistianto menjelaskan luas wilayah Kalbar 7,53 persen dari luas wilayah NKRI atau jauh lebih luas dari Pulau Jawa. Panjang perbatasan dengan Malaysia mencapai 966 km dengan puluhan jalan illegal yang sampai saat ini belum dijaga aparat.
"Polri saat ini bekerja sama dengan TNI untuk mengamankan wilayah perbatasan ini. Akan tetapi karena tantangan dan medan yang luas aksi penyeludupan seperti gula, produk elektronik, narkoba, makanan masih lolos, bukan hanya untuk Kalbar tetapi juga dikirim ke wilayah lain di Indonesia," kata dia. (iky)